Eksplorasi Geofisika
Eksplorasi
geofisika dilakukan memanfaatkan perbedaan dari sifat fisik dari batuan, mineral
dan bijih dari endapan yang diukur. Secara umum eksplorasi geofisika dilakukan
dengan beberapa metode antara lain yaitu :
1. Metode Magnetik
Metode magnetik pada dasarnya adalah
memetakan gangguan lokal pada medan magnetik bumi yang disebabkan oleh variasi
kemagnetan batuan. Metode ini adalah metode geofisika tertua yang dikenal oleh
manusia. Sejarah metode ini dimulai dari kompas magnetik yang pertama ditemukan
di Cina 3000 tahun yang lalu. Dalam perkembangannya medan magnetik bumi telah
digunakan dalam eksplorasi bijih besi pada eksplorasi di Swedia. Alat untuk
menggunakan metode magnetik adalah magnetometer. Saat ini metode magnetik
merupakan salah satu metode geofisika yang paling banyak digunakan orang karena
selain mudah penggunaannya juga murah pemakaiannya. Bijih yang mengandung
mineral magnetik akan menimbulkan efek langsung pada peralatan, sehingga dengan
segera dapat diketahui.
Metoda
eksplorasi dengan magnetik sangat berguna dalam pencarian sasaran eksplorasi
sebagai berikut :
- Mencari endapan placer magnetik pada endapan
sungai
- Mencari deposit bijih besi magnetik di bawah
permukaan
·
Mencari
bijih sulfida yang kebetulan mengandung mineral magnetit sebagai mineral
ikutan
- Intrusi batuan basa dapat diketahui kalau
kebetulan mengandung magnetit dalam jumlah cukup
- Untuk dapat mengetahui ketebalan lapisan penutup
pada suatu batuan beku yang mengandung mineral magnetik.
2. Metode Geolistrik
Metode ini
mengukur dan menyelidiki sifat kelistrikan yang dimiliki oleh batuan atau
mineral. Mineral-mineral sulfida pada umumnya bisa dikenali dengan metode ini
dikarenakan oleh sifat fisisnya yang mudah menghantarkan listrik yang
diinjeksikan ke dalam bumi.
Dalam cara
pengukuran tahanan jenis batuan di dalam bumi biasanya dipakai sistem empat
elektrode yang dikontakan dengan baik pada bumi. dua elektrode dipakai untuk
memasukan arus listrik ke dalam bumi, disebut elektrode arus (current
electrode) disingkat C, dan dua elektrode lainnya dipakai untuk mengukur
voltage yang timbul karena arus tadi, elektrode ini disebut elektrode potensial
atau “potential electode” disingkat P. ada beberapa cara dalam penyusun ke
empat elektode tersebut, dua diantaranya banyak yang dipakai adalah cara Wenner
dan cara Shlumberger.
3. Metode Seismik
Tujuan utama
metode seismik adalah mengukur cepat rambat dari jenis perlapisan yang terdiri
dari batuan dengan cepat rambat berbeda tiap batuan yang akan diterima oleh
alat penerima getaran disebut geofon. Metoda ini jarang dipergunakan dalam
penyelidikan pertambangan bijih tetapi banyak dipergunakan dalam penyelidikan
minyak bumi.
Geofon-geofon
yang dipasang secara teratur di sekitar lobang ledakan tadi akan terbias atau
refraksi. Dengan mengetahui waktu ledakan dan waktu kedatangan
gelombang-gelombang tadi, maka dapat diketahui kecepatan rambatan waktu getaran
melalui perlapisan-perlapisan batuan. Dengan demikian konfigurasi struktur
bahwa permukaan dapat diketahui. Gelombang akan merambat dengan kecepatan yang
berbeda pada batuan yang berbeda-beda. Geophone merupakan alat penerima
gelombang yang dipantulkan kepermukaan, hidrophone untuk gelombang di dasar
laut.
Cepat rambat
gelombang seismik pada batuan tergantung pada jenis batuan, derajat pelapukan,
derajat pergerakan, tekanan, porositas (kadar air) dan, Umur (diagenesa,
konsolidasi, dll)